....::: Alangkah indahnya Hidup ini :::............
>> Islam sampai kepada kita saat
ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad Saw sebagai sosok
penyampai risalah Allah yang benar dan di ridhai. Dan nanti di padang mahsyar,
tiap umat Islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau dan menginginkan berada
di barisan beliau. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti
yang mengaku umat beliau akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan
mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan
mendoakan beliau dengan cara memperbanyak shalawat kepada Rasulullah
>> Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina Aisyah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.
>> Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina Aisyah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.
>> Beliau pernah menjahit sendiri
pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau
adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan
istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung
makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah
sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh
seorang Badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan
tidak marah.
>> Dalam satu riwayat dikisahkan
bahwa ketika beliau mengimami shalat berjamaah, para sahabat mendapati
seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar
bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin
Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung
penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah?.” “Tidak ya
Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah,
mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah
sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”.
Desak Sayyidina Umar penuh cemas.
>> Akhirnya, Rasulullah pun
mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah
yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai
penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi
aneh setiap kali tubuh Rasulullah bergerak. Para sahabat pun berkata, “Ya
Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami
tidak akan mendapatkannya untuk tuan?.” Baginda Rasulullah pun menjawab dengan
lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi
Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai
pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah
dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini,
lebih-lebih di akhirat nanti.
>> Teramat agung pribadi Rasulullah
sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang Badui tentang akhlak beliau
hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak
beliau. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan
sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.
>> Saudaraku, sungguh kehadiran
Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang
beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam
hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan
beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka
yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah.
>> Cukup kiranya beliau yang jadi
suri tauladan kita, umat Islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat
jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang
menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal
dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau
berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak
seperti beliau (Nabi Muhammad)”.
>> Dalam salah satu hadits
dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad Saw)
lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia” (HR.
Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan diakui Rasulullah sebagai umatnya
atau tidak kelak di yaumul qiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada
di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak
beliau semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak
ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari
berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.
>> Mari kita
sampaikan salam dan shalawat kepada Rasulullah sallallahualaihiwasallam,, yang dengannya kita akan
peroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumul mahsyar.
insyaAllah…Amiin.
p/s : di adaptasi dari >>
Written by klulaku on March 10, 2010
– 2:57 pm -
_سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله أكبر ولاحولا ولا قوة إلا بالله_